Dalam pergaulan sehari-hari, pasti ada orang yang dikenal banyak ngomong alias orang banyak bacot. Orang seperti ini biasanya sangat aktif dan percaya diri serta nggak pernah kehabisan bahan omongan.Meski kehadiran mereka bisa membuat suasana menjadi lebih hidup, kadang ada saatnya jadi menyebalkan.
Kalau kamu termasuk di dalamnya, segeralah mulai belajar mengendalikan diri karena kebanyakan bacot itu sungguh-sungguh ngeselin. Kenapa bisa begitu?Yuk cek penyebabnya di sini.
1. Tidak Memberi Kesempatan Orang Lain
Orang yang punya sifat banyak omong biasanya tidak mempedulikan orang lain. Dia asyik dengan imajinasinya sehingga berbicara terus sampai tak memberikan kesempatan kepada orang lain.
Akibatnya lawan bicara akan kesal karena tidak diperhatikan. Ketika mereka mulai membuang muka, menguap, bermain handphone saat kamu bicara, artinya kamu sudah harus berhenti ngomong.
2. Terlalu Banyak Membicarakan Diri Sendiri
Orang banyak bacot umumnya punya rasa percaya diri berlebihan. Akibatnya mereka suka membicarakan dirinya, pengalamannya, apa yang dia punya, dan topik yang dia sukai saja. Mereka tak sadar bahwa orang lain belum tentu menikmati obrolan tersebut. Maka saat mengobrol, carilah topik yang sama-sama diminati atau cari bahasan umum yang dipahami semua orang.
3. Tidak Menghargai Waktu
Terlalu banyak omong yang tidak penting bisa saja membuat orang kesal karena membuang waktu mereka.Sebaiknya ketika mengungkapkan sesuatu gunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak bertele-tele, dan lugas. Sebab, bisa saja orang yang dihadapi sedang terburu-buru atau punya urusan lain yang harus diselesaikan sehingga tidak ada waktu untuk mendengarkan bacotan tidak berfaedah.
4. Dicap Berisik dan Mengganggu
Selain tidak kenal siapa pendengarnya, orang banyak omong juga sering nggak lihat-lihat tempat dan situasi.Perhatikan di mana kamu berada ketika berbicara. Saat di perpustakaan, kelas, ruang rawat rumah sakit, atau ruang kerja orang lain, sebaiknya kendalikan keinginan ngebacot sebisa mungkin agar tidak mengganggu ketenangan orang lain.
5. Dianggap Egois
Poin kelima ini mungkin adalah kesimpulan dari semua alasan di atas. Tidak memberi kesempatan orang lain, terlalu banyak membicarakan diri sendiri, tidak menghargai waktu, dan suka mengganggu adalah cerminan sikap egois.
Demi kebaikan bersama, perbaikilah caramu bicara jika kamu tergolong orang banyak bacot. Ciptakan empati dan hargai orang lain, dengan begitu kamu pun akan diperlakukan dengan cara yang sama.