Jerawat atau acne merupakan salah satu masalah wajah yang paling umum dialami remaja. Jika sudah begini, cara menghilangkan jerawat secara alami sering dijadikan solusinya.
Langkah ini memang lebih praktis karena bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Harganya pun murah. Cocok buat yang lagi ngirit demi beli kemeja cowok baru atau tiket konser JKT48.
Masalahnya, info yang kamu temukan di internet belum tentu benar lho. Salah-salah, masalah wajahmu malah bertambah parah. Bukan acne aja, tapi meluas sampai wajah kering dan lain sebagainya.
Mitos & Fakta Tentang Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami
Makanya, sebelum menerapkannya, lebih baik kamu sering-sering cari referensi lain. Kamu juga perlu tahu tentang mitos dan fakta yang umum beredar tentang cara menghilangkan jerawat secara alami.
Apa aja mitos dan fakta ini? Nggak perlu panjang lebar, yuk simak infonya di sini:
1. Lemon
Kamu pasti sudah sering mendengar cara menghilangkan jerawat dengan jeruk nipis atau lemon. Keduanya memang memiliki alpha hydroxy acid (AHA) dan vitamin C yang tinggi.
AHA bermanfaat untuk mempercepat pengelupasan sel kulit mati dan merangsang pembentukan sel kulit baru. Sementara vitamin C mendorong pembentukan kolagen dan memperkuat pertahanan kulit terhadap acne.
Akan tetapi, perlu kamu ketahui bahwa lemon bersifat sangat asam. pH-nya hanya 2. Saat dioleskan ke wajah, asam lemon ini dapat merusak lapisan kulit alami yang berfungsi melindunginya dari bakteri.
Efek samping jangka pendek yang dihasilkannya termasuk iritasi dan kemerahan. Lemon juga dapat membuat wajahmu kering. Apalagi kalau kamu memakainya bersamaan dengan produk yang bersifat keras lainnya.
Selain itu, minyak pada lemon dan buah sitrus lain bersifat fototoksik. Kalau kamu segera keluar rumah setelah mengoleskannya, kulitmu bisa semakin kemerahan karena terbakar sinar matahari.
Lebih baik, gunakan lemon sebagai cara menghilangkan jerawat secara alami dari dalam tubuh. Peras sarinya dan minum secara teratur atau jadikan campuran makanan sehat lainnya.
Kalau tetap ingin memakainya sebagai masker, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Kamu juga bisa mencampurnya dengan bahan alami lain untuk mengurangi kandungan asamnya.
2. Putih Telur
Putih telur juga sering dijadikan cara menghilangkan jerawat secara alami dan cepat. Langkah ini diyakini memberi efek positif dibandingkan memakai bahan kimia seperti retinol atau AHA.
Apalagi, putih telur mengandung dua macam nutrisi yang sangat baik untuk kulit, yakni kolagen dan protein. Keduanya penting untuk mengurangi peradangan serta mempertahankan elastisitas kulit.
Namun, molekul nutrisi ini cukup besar sehingga sulit terserap ke dalam kulit. Akibatnya, efek yang dihasilkan hanya bersifat sementara dan tidak permanen.
Di dalam putih telur justru terdapat vitamin A. Vitamin ini dapat menyebabkan munculnya jerawat kecil-kecil atau bruntusan pada kulit sensitif. Bisa-bisa malah semakin menurunkan rasa percaya dirimu.
Telur yang belum dimasak juga mengandung salmonella. Mengoleskannya di kulit dapat menyebarkan bakteri, juga menyebabkan iritasi dan kulit kering. Apalagi kalau dicampur dengan bahan keras lainnya.
Sama seperti lemon, putih telur ini lebih baik dikonsumsi sebagai makanan sehat. Kalau ingin memakainya sebagai obat luar, konsultasikan ke dokter kulit terlebih dahulu.
Lebih amannya, kamu juga bisa memakai masker ini di bawah pengawasan klinik perawatan kulit profesional. Mereka memiliki pengalaman dan ilmu sehingga tahu bagaimana cara mengolahnya dengan lebih baik.
3. Gula Pasir
Gula pasir juga kerap dijadikan cara menghilangkan jerawat secara alami. Paling sering, bahan ini dicampur dengan madu atau sari lemon untuk dijadikan scrub.
Maksudnya sih mau membersihkan wajah secara menyeluruh. Biar semua kotoran hilang dan sel-sel kulit mati terangkat secara sempurna.
Pembentukan sel kulit baru pun terangsang sehingga jerawat cepat sembuh. Pada akhirnya, wajah kembali mulus. Tapi, langkah ini sebenarnya bahaya nggak, ya?
Masalahnya, tekstur gula pasir sangat kasar dan dapat merusak wajah. Secara kasat mata mungkin tak terlihat. Tapi sebenarnya, di kulitmu terbentuk luka-luka kecil jika dilihat dengan mikroskop.
Nggak percaya? Kamu pasti merasa sedikit perih setelah memakai scrub ini. Efek yang sama juga bisa kamu rasakan setelah memakai scrub dari biji kopi, kulit kacang, atau eksfoliator berbahan keras lainnya.
Perih dikit mah nggak apa-apa, yang penting jerawat cepat sembuh dan jadi kece lagi. Eits, jangan salah. Luka-luka ini justru memakan waktu lama untuk sembuh.
Apalagi kalau sampai terjadi iritasi, wajahmu bisa makin kering dan kusam. Parahnya lagi, keringnya wajahmu ini justru dapat merangsang produksi minyak lebih banyak lagi. Akibatnya, acne muncul lebih banyak lagi.
Lebih baik, hindari menggunakan scrub dari bahan-bahan keras ini. Apalagi kalau jerawatmu sedang matang-matangnya dan meradang.
Mending kamu cari eksfoliator lain yang lebih lembut. Misalnya saja campuran madu dan kunyit yang sudah dihaluskan.
Bisa juga memakai kain bersih yang sudah dibasahi. Tapi, jangan pakai kain celana jeans ya! Pilih yang berbahan lembut agar tidak melukai wajahmu.
4. Pasta Gigi
Kalau cara menghilangkan jerawat dengan pasta gigi ini mungkin sering dipakai anak kos. Maksudnya sih mau ngirit. Bisa nyegerin nafas biar pede ngomong di depan umum sama ngilangin jerawat sekaligus.
Sebenarnya, pendapat ini ada benarnya juga. Di dalam pasta gigi alias odol memang terdapat baking soda, triclosan, dan minyak esensial yang dapat mengeringkan acne.
Akan tetapi, ingat bahwa pasta gigi diproduksi khusus untuk gigimu yang keras, bukan kulit. Pasta gigi juga mengandung bahan kimia lain seperti alkohol, peppermint, dan pewangi.
Nah, bahan kimia tambahan inilah yang dapat menyebabkan kulitmu iritasi. Juga membuat kulitmu semakin kering dan kemerahan.
Daripada memakai odol, lebih baik kamu cari obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida. Obat ini dibuat khusus untuk kulit dan tak akan membuatmu berbau seperti mentol.
5. Baking Soda
Baking soda alias soda kue termasuk salah satu bahan favorit yang kerap dipakai sebagai eksfoliator alami. Kabarnya, bahan ini dapat menghilangkan jerawat dengan cepat jika dicampur dengan lemon atau madu.
Sifatnya yang basa digadang-gadang dapat menetralkan keasaman kulit. Juga melembutkan wajah dan mengangkat sel-sel kulit mati.
Akan tetapi, pendapat berbeda diutarakan oleh Mona Gohara, ahli kulit dari Yale University. Menurutnya, pH baking soda justru terlalu basa dan bisa berbahaya bagi wajah kita.
Normalnya, kulit memiliki pH sekitar 4,5 sampai 5. Sementara itu, baking soda termasuk super alkalin dengan pH 9.
Menggunakan produk dengan pH yang terlalu tinggi dapat merusak lapisan perlindungan alami kulit. Padahal, lapisan ini dibutuhkan kulit agar terhindar dari serangan bakteri, polusi, dan sinar UV.
Akibatnya, kelembaban wajah berkurang dan kulit jadi lebih sensitif. Perubahan pH ini juga turut mengubah komposisi bakteri alami dan aktivitas enzim di permukaan kulit.
6. Menghindari Makanan Berminyak
Pernah mendengar bahwa makanan berminyak tak ada hubungannya sama sekali dengan jerawat? Sehingga, kamu bebas makan junk food, pizza, atau gorengan sekalipun.
Jangan buru-buru senang dulu. Soalnya, salah satu penelitian yang diterbitkan di “Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics” 2014 lalu justru menunjukkan hal berbeda.
Penelitian ini melibatkan 248 partisipan berusia 18 sampai 25 tahun. Mereka memberikan informasi tentang tingkat keparahan acne dan pola makan sehari-hari.
Hasilnya, memang ditemukan kaitan antara diet tak sehat dengan acne. Mereka yang mengonsumsi makanan dengan IG, gula, minyak jenuh, dan minyak trans tinggi lebih rentan mengalami acne yang lebih parah.
Begitu juga dengan mereka yang mengonsumsi susu lebih banyak dan ikan lebih sedikit. Sehingga, bisa disimpulkan jika kandungan IG, minyak jenuh, minyak trans, gula, susu, dan ikan berkaitan dengan acne.
Akan tetapi, belum diketahui mekanisme pasti dari cara menghilangkan jerawat secara alami ini. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menemukan mekanismenya.
Meski demikian, tak ada salahnya mengurangi makanan-makanan tak sehat dari sekarang. Selain bermanfaat bagi kulit, juga akan memberi dampak positif terhadap kesehatan tubuhmu.
7. Stop Makan Cokelat
Sedih karena harus mengurangi makanan yang tak sehat biar jerawatmu tak bertambah parah? Tenang, masih ada makanan enak lain yang bisa kamu konsumsi, yaitu cokelat.
Lah, bukannya ada mitos kalau cokelat nggak boleh dimakan selama kita punya acne? Cokelat juga manis dan punya indeks glikemik tinggi yang bisa memperparah jerawat, kan?
Jangan khawatir. Sebenarnya, bukan cokelatnya yang bermasalah. Tapi gula, susu, dan bahan tambahan lain yang dicampurkan pada cokelat itu sendiri.
Cokelat justru kaya flavonoid katekin dan prosianidin yang bermanfaat sebagai antioksidan. Keduanya sangat baik untuk kesehatan tubuh, jantung, juga kulit.
Beberapa ahli dermatologis sendiri menyarankan untuk memilih dark chocolate dengan kandungan kakao tinggi. Semakin tinggi persentase kakao di dalamnya, semakin rendah pula indeks glikemiknya.
8. Berjemur di Bawah Sinar Matahari
Mitos lain tentang cara menghilangkan jerawat secara alami adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari. Mungkin, maksudnya sih biar acne jadi cepat kering dan sembuh.
Tapi hati-hati lho, di dalam sinar matahari juga terdapat sinar UVA dan UVB yang berbahaya bagi kulit. Berjemur terlalu lama bahkan dapat merusak kolagen.
Akibatnya, sel penyangga pori-pori pun tak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Pori-pori jadi terbuka sehingga komedo dan jerawat semakin mudah terbentuk.
Ditambah lagi, sinar matahari dapat memperlambat penyembuhan kulit. Sehingga, risiko terbentuknya bekas jerawat jadi lebih tinggi.
Yang paling berbahaya lagi adalah risiko terjadinya kanker kulit. Asal tahu saja, sinar matahari bersifat karsinogenik, sama seperti rokok.
Jadi, jangan cuma rokok dan pergaulan bebas aja yang perlu kamu hindarin. Kamu juga perlu hati-hati dengan sinar matahari. Bukan bermaksud kemayu, tapi demi kesehatan bro.
Pakailah pelembab dengan SPF saat beraktivitas di luar ruangan. Jangan khawatir dengan mitos yang mengatakan tabir surya ber-SPF dapat menyumbat pori.
Pilihlah physical sunscreen yang dapat memantulkan sinar UV. Biasanya, tabir surya jenis ini memiliki kandungan titanium dioksida dan seng oksida.
Senyawa seng oksida bahkan diduga dapat membantu membunuh bakteri penyebab acne. Senyawa seng pun banyak digunakan dalam terapi berbagai masalah kulit.
9. Membersihkan Wajah Lebih Sering
Banyak orang mengira bahwa acne disebabkan oleh wajah terlalu kotor dan tidak dibersihkan. Pada akhirnya, mereka terobsesi untuk membersihkan wajah secara berlebihan.
Padahal, acne sebenarnya terbentuk akibat produksi sebum yang terlalu banyak. Sebum ini kemudian bergabung bersama sel-sel kulit mati dan menyumbat pori. Akhirnya, timbullah benjolan berupa acne.
Membersihkan wajah secara berlebihan justru dapat memperparah acne. Soalnya, minyak alami wajahmu hilang dan kulit jadi dehidrasi. Apalagi kalau kamu juga memakai eksfoliator berbahan keras.
Pada akhirnya, wajah justru memperoduksi minyak lebih banyak. Pori-porimu pun semakin tersumbat dan acne kian merebak.
Lebih baik, cukup bersihkan wajah dua kali sehari di pagi hari dan menjelang tidur. Gunakan pembersih yang mengandung benzoil peroksida di pagi hari. Ikuti dengan toner asam salisilat dan pelembab ringan.
Di malam hari, pakai pembersih berbahan lembut. Hindari yang mengandung butiran scrub atau sodium lauryl sulfate karena dapat menimbulkan iritasi. Gunakan krim dengan retinol setelahnya.
10. Membiarkan Acne Begitu Saja
Mitos terakhir tentang cara menghilangkan jerawat secara alami adalah dengan membiarkannya begitu saja. Dengan harapan, acne akan hilang begitu saja seiring dengan berlalunya waktu.
Berpikir positif sih bagus bro, apalagi dalam hal pacaran jarak jauh. Tapi kalau untuk masalah ini, menunggu belum tentu jadi langkah terbaik lho. Apalagi kalau acne yang kamu punya termasuk parah.
Kalau dibiarkan begitu aja, bisa-bisa malah semakin menyebar kemana-mana. Berbahaya bagi kesehatan tubuh sih nggak, tapi bisa berdampak negatif untuk mentalmu.
Iya lho, jangan anggap remeh acne. Kalau masuk ke tingkat parah, rasa percaya dirimu bakal jadi taruhannya. Malah bisa membuatmu stres dan takut berinteraksi dengan orang lain.
Lebih baik, tangani sejak awal. Kamu bisa memakai obat jerawat yang dijual di apotek atau cara alami. Tapi, pastikan bahan yang kamu gunakan cocok di kulit dan tak membuatmu iritasi.
Oh iya, meski kamu tak disarankan untuk membiarkannya begitu saja, bukan berarti kamu bisa memencetnya sembarangan. Langkah ini juga sering dijadikan cara menghilangkan jerawat secara alami yang salah kaprah.
Iya sih alami, nggak pakai obat kimia maupun herbal. Cuma pakai tangan. Tapi, akibatnya nggak boleh kamu anggap remeh lho. Apalagi kalau tanganmu kotor penuh bakteri.
Memencet acne secara paksa bisa menyebabkan peradangan yang semakin parah. Acne pun jadi lebih sulit disembuhkan dan mudah meninggalkan bekas.
Jangankan memencet, memegang acne sembarangan pun sangat tidak dianjurkan. Bakterinya bisa menyebar kemana-mana dan jerawatmu semakin meluas.
Jadi, jangan suka usil megangin acne, ya. Mending megang hape sambil main game-game laris. Atau megang tangan pacar kalau punya, hihihi.
Makin Pintar dalam Menghilangkan Jerawat
Itu dia mitos dan fakta soal cara menghilangkan jerawat secara alami yang banyak beredar di internet. Selain 10 mitos di atas, mungkin masih ada lagi yang sering kamu dengar.
Pesan kita, jangan mudah percaya dengan info-info tersebut ya. Selalu perkaya diri dengan pengetahuan dan rajin cari referensi. Kalau malas baca buku, lewat aplikasi Android juga bisa kok browsing-browsing.
Jangan percaya juga dengan orang yang mengatakan bahwa cara alami selalu lebih baik dan cepat. Malah, ada yang bilang cara menghilangkan jerawat secara alami lebih baik dari perawatan dokter.
Pada beberapa individu, cara menghilangkan jerawat secara alami mungkin bisa berhasil. Tapi, tak semua orang memiliki kondisi kulit yang sama.
Ada juga yang membutuhkan penanganan lebih lanjut dan obat dari dokter. Obat-obat ini sudah ditakar komposisinya dan bisa bekerja secara langsung pada kulit. Beda dengan bahan alami yang butuh waktu dan proses.
Jadi, meski kamu go green, bukan berarti harus anti dokter dan menjauhi segala kemajuan teknologi. Jadilah fleksibel dan terbuka pada berbagai pilihan solusi.