Membeli kamera nggak segampang beli kemeja baru, bro. Mengingat harganya nggak murah, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Kamu juga perlu cari tahu soal jenis jenis kamera dan penjelasannya.
Iyalah, kalau nggak tahu, bisa-bisa kamu malah salah pilih dan menyesal di kemudian hari. Mau dijual lagi pun harganya pasti turun seperti alat elektronik lainnya.
Jenis Jenis Kamera dan Penjelasannya
Oleh karena itu, ada baiknya kamu baca penjelasan soal jenis jenis kamera dan fungsinya berikut ini. Jadi, kamu bisa tahu kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Info ini pun bisa kamu jadikan pertimbangan saat akan membeli nanti. Langsung aja ya kita simak jenis jenis kamera dan penjelasannya:
1. Kamera Handphone
Kamera handphone bisa dibilang salah satu terobosan terbesar di bidang fotografi setelah hadirnya teknologi digital. Bagaimana tidak. Berkatnya, kini hampir semua orang bisa mengabadikan momen-momen penting dengan mudah.
Bahkan momen yang kurang penting pun bisa ditangkap tanpa perlu cemas kehabisan roll film. Potret-memotret bukan lagi hal mahal karena semua orang bisa melakukannya kapan saja dan dimana saja.
Kamu pun pasti sudah akrab dengan phone camera di kehidupan sehari-hari. Kita juga yakin, hampir 100% dari kamu memiliki dan pernah memakainya.
Sifatnya yang praktis dan mudah dipakai memang menjadi kelebihan utama phone camera. Soal kualitas gambar yang dihasilkan, tak perlu khawatir.
Sejak pertama kali dikomersialkan 2000 lalu, perkembangannya semakin canggih. Bahkan, ada juga yang kualitasnya hampir menyamai standard compact digital camera.
Kalau kurang puas dengan hasilnya, kamu masih bisa memodifikasinya lewat aplikasi Android untuk edit foto. Cocok lah kalau buat sekedar narsis atau memotret momen keseharianmu.
Tapi kalau untuk kebutuhan profesional, phone camera memang kurang mumpuni. Lebih baik pilihlah jenis jenis kamera digital lain dengan fitur dan spesifikasi yang lebih canggih.
2. Action Camera
Nah, kalau jenis jenis kamera dan penjelasannya berikut ini mungkin sudah kamu ketahui. Pasalnya, action camera memang lagi booming dan ngetren di kalangan anak muda.
Mirip-mirip lah sama kemeja cowok kotak-kotak kalau di dunia fashion. Keduanya sama-sama jadi item yang wajib dibawa kalau berpetualang ke alam bebas.
Action camera memang dirancang khusus untuk mengabadikan gambar atau video di luar ruangan. Body-nya dibuat lebih kokoh agar tak mudah rusak. Beberapa malah sudah tahan guncangan, air, atau kondisi ekstrim lainnya.
Asiknya lagi, beberapa jenis action camera juga mampu mengabadikan sudut pandang orang pertama. Jadi, gambar yang dihasilkan seakan memperlihatkan apa yang dialami langsung oleh kita.
Saking populernya, penjualan action camera ini sempat melonjak sampai 44% dari 2013 ke 2014. Padahal, rata-rata penjualan kamera lainnya cenderung stabil atau malah menurun.
Kini, penjualannya sudah melampau camcoder dan compact camera. Diperkirakan, 2019 nanti penjualannya sudah melebihi semua tipe kamera lainnya.
Sayangnya, harga action camera ini sedikit mahal. Terutama untuk GoPro yang paling populer. Beberapa merk lain memang lebih murah, tapi tentu saja sebanding dengan kualitas yang dimilikinya.
3. Compact Digital Camera
Ingin punya yang terpisah dari smartphone karena baterainya cepat habis? Tapi, kamu baru bisa kerja part time dan belum punya budget yang terlalu tinggi.
Kalau itu masalahmu, coba deh simak jenis jenis kamera dan penjelasannya berikut ini. Mungkin masalahmu bakal selesai dengan membeli compact digital alias point and shoot camera
Harganya nggak terlalu mahal, malah banyak yang lebih murah dari smartphone. Meski demikian, bukan berarti kualitas gambarnya lebih buruk.
Dengan harga yang lebih murah ini, kamu bisa mendapatkan kualitas lensa dan ukuran sensor lumayan. Beberapa bahkan dilengkapi image stabilization dan noise control.
Meski pengambilan gambarnya kebanyakan otomatis, ada juga beberapa pilihan manual. Jadi, cocok buat pemula yang baru belajar menekuni dunia fotografi.
Ukurannya pun tak kalah kecil dari ponsel sehingga sering disebut juga kamera pocket atau saku. Bisa dimasukkan ke saku celana jeans atau kemeja dan mudah dibawa kemana-mana.
Kelemahannya, tentu saja kurang jago untuk dipakai para profesional. Wajar lah, sesuai dengan harganya yang sangat terjangkau.
4. Prosumer
Prosumer merupakan gabungan dari professional dan consumer. Dari namanya, sudah kebayang kan seperti apa fiturnya? Kalau belum, bakal kita bahas di jenis jenis kamera dan penjelasannya di bawah ini.
Seperti namanya, fitur kamera ini berada di tengah-tengah profesional dan consumer. Dengan kata lain, lebih tinggi dari compact camera, namun masih di bawah DSLR profesional.
Prosumer sering dipakai sebagai batu loncatan orang-orang yang masih belajar fotografi. Daripada langsung membeli DSLR yang harganya mahal, tapi belum tentu bisa memakainya.
Karena fungsinya yang bagaikan jembatan penghubung ini, prosumer juga sering disebut sebagai bridge. Julukan lain yang sering disandangnya adalah DSLR-like karena bentuknya yang sangat mirip.
Bedanya, lensa pada prosumer tidak bisa dilepas dan diganti-ganti. Kamu bahkan mungkin sudah sering melihatnya. Namun tak sadar kalau dia bukan dari golongan DSLR.
Fiturnya sendiri hampir mirip dengan DSLR. Settingannya bisa diatur secara manual. Baik dari ISO, shutter speed, aperture, dll.
Kelebihan lain, prosumer memiliki jangkauan zoom yang sangat luas sehingga membuatnya dijuluki superzoom. Kamu tak perlu mengganti lensa untuk membesarkan atau mengecilkan objek.
Akan tetapi, kualitas gambar yang dihasilkan memang tidak terlalu tajam. Pasalnya, sensor yang dimilikinya termasuk kecil jika dibandingkan dengan DSLR.
5. Instant Camera
Seperti namanya, instant camera bisa langsung mencetak gambar yang baru diambilnya. Tak perlu lagi repot-repot memindah file ke printer, apalagi mencetaknya di kamar gelap.
Cikal bakal instant camera bermula di tahun 1923. Saat itu, “instan” yang dimaksud adalah kamar gelap portabel yang bisa dipindah-pindahkan untuk mencetak foto.
Tahun 1948, barulah ilmuwan Amerika bernama Edwin Land menciptakan instant camera yang lebih praktis. Yaitu bisa mencetak gambar langsung di dalam badan kamera.
Banyak artikel jenis jenis kamera dan penjelasannya yang menyebut alat potret ini sebagai polaroid. Namun, Polaroid sendiri sebenarnya adalah perusahaan yang mematenkan dan pertama kali mengenalkannya ke masyarakat.
Perusahaan lain kemudian mengikutinya dan memproduksi instant camera dengan berbagai merk. Di antaranya termasuk Kodak, Fujifilm, dan MiNT. Selama ini, mungkin kamu kira mereka masuk jenis kamera polaroid.
Instant camera ini memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya termasuk praktis, ringan, dan mudah dipakai siapa saja. Cocok dipakai olehmu yang anti ribet dan malas setting macam-macam.
Di zaman yang serba digital seperti sekarang, instant camera juga jadi keunikan tersendiri. Sudah jarang kan kamu cetak foto? Paling juga dilihat-lihat aja di handphone atau laptop.
Nah, hasil gambarnya bisa kamu pajang buat jadi hiasan unik di kamar. Bisa juga kamu kirimkan ke pacar kalau dia tinggal di luar kota buat obat kangen.
Sayangnya, kamu mesti siapin kocek tersendiri kalau mau memakainya. Instant camera-nya sih nggak terlalu mahal. Tapi kamu harus beli refill film buat nyetak gambarnya sendiri kalau habis.
6. Boutique
Tak banyak artikel jenis jenis kamera dan penjelasannya yang membahas soal boutique camera. Sebenarnya, istilah ini memang tak resmi digunakan di dunia fotografi.
Boutique camera sering dipakai untuk merujuk ke kamera berdesain retro minimalis dengan harga selangit. Di antaranya Leica M9 seharga Rp69 juta dan Leica M Monochrom yang mencapai Rp71 juta.
Ukurannya termasuk kecil, namun sensornya sangat besar. Rata-rata boutique camera sudah memakai sensor fullframe yang jauh lebih besar dari standar kamera digital lainnya.
Sensor yang besar ini membuat boutique camera mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Apalagi, Leica memang sudah dikenal sebagai produsen alat-alat optik berkualitas prima.
Seorang fotografer dari Hongkong bahkan berpendapat bahwa kualitasnya melebihi DSLR. Jadi, wajar saja kalau harganya tak terjangkau.
Kalau mau membelinya buat kado ulang tahun ibu, kamu mesti kerja keras banting tulang dulu. Stop males-malesan dari sekarang biar bisa cepat kaya raya.
7. Mirrorless
Selain action camera, kamera mirrorless juga tergolong jenis jenis kamera digital yang sedang booming saat ini. Para pecinta fotografi pasti sudah mengenalnya.
Tapi untuk yang belum tahu, jangan khawatir. Artikel jenis jenis kamera dan penjelasannya ini akan memberikanmu sedikit pencerahan.
Mirrorless hampir mirip dengan DSLR, tapi tidak memiliki cermin untuk memantulkan gambar di viewfinder. Sehingga, ukuran dan berat kameranya lebih kecil dibandingkan DSLR.
Beberapa model mirrorless memiliki electronic viewfinder (EVF) sebagai pengganti viewfinder optic (OVF). EVF ini memiliki beberapa kelebihan.
Di antaranya, pemakainya bisa langsung melihat perubahan hasil exposure setelah mengubah beberapa parameter. Jadi, kamu bisa langsung tahu gambar seperti apa yang akan didapatkan sebelum memotretnya.
Sayangnya, EVF lebih boros baterai karena sensor dan layar jendela bidik harus selalu diaktifkan untuk melihat gambar. EVF juga kurang baik dipakai untuk memotret di cahaya redup atau objek berkecepatan tinggi.
Kalau kamu pemuda yang sangat aktif dan sering mobile, mirrorless bisa jadi pilihan tepat untukmu. Ukurannya lebih kecil dan ringan sehingga akan memudahkanmu bergerak.
Alat potret yang sering juga disebut sebagai compact system camera ini juga cocok untuk para pemula di bidang fotografi. Pengaturannya mudah. Sebagian besar juga memiliki layar sentuh sehingga mudah dioperasikan.
Tahun 2011 lalu, popularitasnya bahkan meledak di kalangan fotografer amatir yang ingin beralih dari point and shoot camera. Apalagi sekarang fitur dan spesifikasinya sudah semakin canggih.
8. SLR (Single-Lens Reflex)
SLR adalah alat potret selanjutnya yang akan dibahas di artikel jenis jenis kamera dan penjelasannya ini. Seperti kepanjangannya, SLR menggunakan jajaran lensa tunggal untuk melewatkan cahaya ke viewfinder dan focal plane.
Berkat teknik ini, penggunanya bisa melihat objek sama persis seperti aslinya. Di kamera lain, gambaran objek yang ditangkap bisa berbeda karena memakai jajaran lensa ganda.
SLR termasuk kamera high-end paling populer di kalangan profesional. Pasalnya, pemakainya bisa bebas mengatur settingan kamera sesuka hati.
Apalagi, kualitas foto yang dihasilkan juga sangat baik. Kamera SLR mampu menghasilkan gambar yang sangat tajam dan presisi. Ditambah lagi, kamu bisa mengganti-ganti lensa sesuai kebutuhan.
Beberapa bahkan menganggap kualitas yang dihasilkan kamera analog lebih baik daripada digital. Hal ini jugalah yang membuat beberapa fotografer profesional tak mau beralih memakai DSLR.
Mereka juga menganggap fotografi adalah seni, sehingga tak boleh terlalu bergantung pada teknologi. Seni ini pun perlu dinikmati prosesnya mulai dari mengambil gambar hingga mencetak foto di kamar gelap.
SLR pun masih memakai roll film, tak seperti DSLR yang menggunakan memory card dengan kapasitas penyimpanan besar. Akibatnya, pemakainya harus benar-benar cermat dan berhati-hati saat mengambil foto.
Salah-salah, kamu bisa menghabiskan roll film sia-sia. Kamu tak bisa menghapus dan mengulanginya sesuka hati seperti saat main game. Juga tak bisa mengeditnya dengan Photoshop.
Untuk pemula yang masih belajar, SLR mungkin bukan pilihan yang terlalu tepat. Tapi untuk yang sudah ahli dan mengenal jenis jenis kamera dan penjelasannya, kamu bisa membelinya.
Pilihan ini bakal membuatmu unik dan anti mainstream. Tapi, jangan asal gaya-gayaan ya. Pastikan kamu memang sudah benar-benar menguasainya.
9. DSLR
Cara kerja kamera DSLR ini sebenarnya hampir mirip dengan SLR. Bedanya, DSLR sudah mengadopsi teknologi digital. Baik dari segi penyimpanan data maupun pencetakan gambarnya.
Beda dengan SLR yang dianjurkan untuk profesional, DSLR lebih user-friendly untuk pemula. Pasalnya, kamu bisa melihat langsung foto yang dihasilkan dan mengulanginya jika ada kesalahan.
Tak perlu takut kehabisan roll film karena kapasitas penyimpananmu besar. Kalau penuh, kamu mudah memindahkan datanya ke komputer atau laptop. Memory card-mu pun bersih dan bisa digunakan kembali.
Foto-fotonya juga dapat dicetak dengan cepat. Tinggal colok ke printer dan kamu bisa langsung mendapatkan hasilnya.
Soal kualitas, DSLR mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Objek bergerak pun bisa ditangkap dengan baik menggunakan mode shutter priority. Apalagi kalau cuma foto artis tanpa make up.
Kelebihan lainnya, DSLR punya lebih banyak pilihan aksesoris dibandingkan SLR. Kamu juga mudah melakukan upgrade sehingga DSLR-mu bisa dipakai bertahun-tahun tanpa khawatir ketinggalan zaman.
Sayangnya, kamera ini memiliki harga cukup mahal. Kalau kamu hanya ingin sekedar foto-fotoan dan tak serius menekuni fotografi, tak usah memaksakan diri membelinya hanya karena gengsi.
Lebih baik, gunakan danamu untuk keperluan lain yang lebih penting. Misalnya untuk kursus belajar bahasa Inggris atau ikut investasi keuangan selagi masih muda.
10. Medium Format
Medium Format adalah alat jepret terakhir yang akan dibahas di artikel jenis jenis kamera dan penjelasannya ini. Mungkin belum banyak dari kamu yang pernah mendengar namanya.
Kamera ini memang memiliki segentasi pasar yang sangat terbatas. Umumnya hanya dipakai kalangan profesional yang menjunjung tinggi kualitas.
Selama ini, DSLR sering dianggap sebagai kamera terbaik. Namun sebenarnya, kualitas foto yang dihasilkan Medium Format masih lebih baik, bahkan dari DSLR full frame sekalipun.
Ukuran sensor pada Medium Format sangat besar, bisa mencapai 1,7 kali lipat dari DSLR full frame. Padahal, ukuran sensor ini sangat berpengaruh pada kualitas foto yang dihasilkan.
Belum lagi kepekaan cahayanya yang tinggi dan control noise-nya yang baik. Medium Format bahkan masih bisa menghasilkan gambar yang baik dan bersih meski memakai ISO tinggi.
Soal harga? Jangan ditanya. Sampai beberapa tahun lalu, Medium Format dijual seharga ratusan juta.
Namun kini, sudah diproduksi Medium Format mirrorless untuk mass market dengan harga lebih “murah”. Yaitu sekitar Rp90 juta untuk kameranya dan Rp20 – 30 juta untuk lensanya.
Sistem mirrorless ini juga turut mengurangi ukuran Medium Format yang biasanya dikenal besar. Beratnya juga hampir menyamai DSLR, yakni sekitar 800 gr – 1 kg. Jadi, lebih mudah dibawa kemana-mana.
Memilih Kamera Idaman
Setelah mengetahui jenis jenis kamera dan penjelasannya di atas, sudah terbayang mana yang akan kamu pilih? Jangan asal tergiur ya, ada banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan.
Selain budget, sesuaikan juga dengan kebutuhan. Jangan sampai spesifikasi yang luar biasa itu jadi sia-sia karena kamu cuma memakainya untuk selfie belaka.