Zaman sekarang, manusia sudah semakin pintar. Kesadaran untuk kembali ke alam juga terus meningkat. Mulai dari menerapkan green lifestyle untuk menjaga kesehatan, sampai menciptakan 10 teknologi ramah lingkungan berikut ini.
Manfaat teknologi ramah lingkungan memang sangat besar untuk jangka panjang. Karena diharapkan bisa meminimalisir limbah, kerusakan alam pun dapat dicegah.
Beberapa inovasi juga memanfaatkan sumber daya yang sudah tersedia di alam dan dapat diperbaharui. Alhasil, biaya yang kita keluarkan untuk menghasilkan energi jadi lebih sedikit.
Hanya saja, sebagian dari tekologi ini membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk instalasi awalnya. Sehingga, tak semua orang bisa langsung mengadopsinya.
10 Teknologi Ramah Lingkungan yang Bakal Membuatmu Kagum
Meski belum bisa menggunakannya sekarang, tak ada salahnya kamu mengenal 10 teknologi ramah lingkungan ini. Siapa tahu, dalam beberapa tahun ke depan harganya sudah lebih terjangkau oleh semua kalangan.
1. Panel Surya
Kamu mungkin sudah mengenal inovasi pertama dalam daftar 10 teknologi ramah lingkungan ini. Ya, panel surya sebenarnya bukan penemuan baru, melainkan sudah dikembangkan sejak 1941 lalu oleh Russell Oh.
Meski demikian, bukan berarti panel surya sudah ketinggalan zaman dan tak dipakai lagi. Pemakaiannya justru semakin meluas ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.
Potensi penghematan energi saat menggunakan panel surya memang sangat besar. Sekali memasang instalasi, kita bisa mendapatkan sumber daya energi dalam jangka panjang tanpa banyak menghasilkan limbah dan polusi.
Sekarang juga sudah banyak tersedia panel surya dengan ukuran beragam. Malah, ada juga yang dikombinasikan dengan produk lain.
Misalnya saja charger dan tas adaptor yang bisa mengisi daya laptop, HP, dan alat listrik lain. Jadi, tak perlu takut kehabisan baterai HP saat jalan-jalan.
2. EcoATM
Kalau ada di Indonesia, penemuan kedua dalam daftar 10 teknologi ramah lingkungan ini pasti bakal digemari mahasiswa. Gimana nggak suka, wong kamu bisa tuker alat elektronik bekas dengan uang tunai dalam sekejap.
Kalau misal uang tabungan habis, gaji dari kerja part time belum keluar, mesin ATM ini bisa jadi penolongmu. Masukkan saja HP, tablet, atau MP3 player bekasmu ke dalam.
Mesin akan menganalisis kondisi barang dan mencari harga tertinggi yang ada di pasaran. Kalau kamu setuju dengan harganya, uang bisa langsung diambil. Asik, kan?
Tak hanya menambah isi dompet, kamu turut berpartisipasi menjaga alam. Pasalnya, hampir semua alat elektronik mengandung senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Dengan memasukkannya ke mesin ini, kamu bisa mencegah bocornya senyawa berbahaya tadi ke tanah. Apalagi nantinya barang elektronikmu bakal didaur ulang atau dijual lagi ke orang lain.
3. Biogas
Tak seperti EcoATM, biogas sudah banyak diadopsi di Indonesia. Prinsip teknologi ramah lingkungan ini adalah menghasilkan bahan bakar sambil mengurangi limbah buangan sekaligus.
Biogas memang mampu menghasilkan metana dan karbon dioksida yang relatif lebih bersih dari bahan bakar fosil. Karbonnya diambil dari fotosintesis tanaman sehingga tak berbahaya jika dilepas ke alam.
Energi yang dihasilkan biogas dapat dipakai untuk menghasilkan listrik, memasak, atau bahan bakar kendaraan. Di beberapa desa di Pasuruan, warganya malah sudah menggunakan biogas untuk memasak sehari-hari.
4. Kulkas Tanpa Listrik
Penemuan berikutnya dalam daftar 10 teknologi ramah lingkungan ini bakal membuatmu takjub. Bukan hanya karena idenya yang cemerlang, tapi karena dia ternyata ditemukan oleh anak bangsa.
Adalah Arya dan Sanika, yang menemukan kulkas tanpa listrik ini 2015 lalu. Saat itu, keduanya masih duduk di kelas 6 SD Al Azhar Semarang.
Bahan yang mereka pakai sederhana, yakni stereofoam, air dingin, dan pasir. Setelah diutak-atik sedemikian rupa, kulkas ini bisa menjaga sayuran tetap segar sampai 1 minggu.
Hebatnya lagi, inovasi ini juga diakui dunia. Saat mengikuti World Creativity Festival yang diadakan universitas KAIST di Korea Selatan, mereka berhasil meraih medali perunggu.
Nah, kita-kita yang lebih tua mestinya malu nih kalau lihat mereka. Yang kecil aja bisa berprestasi, masa kita malah males-malesan? Apalagi kalau sampai kena pergaulan bebas, amit-amit deh.
5. Kincir Angin
Selain matahari, angin bisa jadi sumber energi alternatif yang sangat baik untuk menggantikan bahan bakar fosil. Soalnya, angin minim limbah buangan dan dapat diperbaharui sehingga ramah alam.
Listrik yang dihasilkan angin juga tidak menghasilkan emisi sama sekali. Berbeda dengan emisi dari bahan bakar fosil yang dapat menghasilkan hujan asam.
Hanya saja, angin agak sulit diprediksi sehingga hanya cocok diterapkan di daerah tertentu. Biaya instalasi dan perawatannya pun cukup tinggi sehingga tak semua orang bisa memakainya.
6. Lampu Seumur Hidup
Satu lagi karya anak bangsa yang membuat kita bangga, yaitu lampu seumur hidup. Ditemukan oleh 3 mahasiswa Universitas Brawijaya 2015 lalu, lampu ini memanfaatkan bakteri bioluminescence sebagai sumber energi.
Bakteri yang biasa menempel pada cumi-cumi ini dapat menghasilkan cahaya berwarna biru. Semakin banyak kandungan bakteri, semakin terang warnanya.
Hebatnya, bakteri ini mampu menghasilkan indukan baru saat mati sehingga bisa dipakai seumur hidup. Jadi, kamu bisa lebih hemat dan pakai uangnya buat beli sepatu atau kemeja cowok baru.
Pemeliharaannya pun gampang. Kamu hanya perlu memberi makan bakterinya dengan fermentasi sayuran organik. Cara pakainya makin gampang lagi, cukup disenderkan di tembok atau diletakkan di atas meja.
7. Mobil Listrik
Inovasi mengagumkan selanjutnya dalam artikel 10 teknologi ramah lingkungan ini adalah mobil listrik. Selain bentuknya yang keren, mobil ini jauh lebih bersahabat dengan alam dibandingkan mobil biasa.
Karena tak memakai bahan bakar fosil, mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Emisi gas rumah kaca pun bisa ditekan. Perawatannya juga lebih mudah dan murah daripada mobil pada umumnya.
Sayangnya, harganya masih mahal hingga saat ini. Kita juga belum punya stasiun pengisian daya di banyak tempat. Gawat banget kan kalau sampai habis di tengah jalan?
8. Peti Mati yang Mudah Terurai
Perusahaan dari Colorado menciptakan peti mati yang mudah terurai bernama Ecoffin. Mereka memakai pelepah pisang, bambu, pandan, kayu pinus, dll sebagai bahan pembuatannya.
Inovasi unik ini disebut-sebut lebih ramah lingkungan dibandingkan kremasi dan kayu bakar biasa. Pasalnya, proses kremasi membutuhkan energi dengan intensitas tinggi dan bisa menghasilkan emisi ke atmosfer.
Sementara itu, peti mati biasa sering menggunakan formaldehida dalam pembuatannya. Belum lagi kalau memakai bahan lain berupa besi dan plastik yang tidak dapat terurai.
9. Taman di Atap Rumah
Hobi merawat tanaman tapi tak punya lahan lagi? Desain rumah dengan taman di atapnya ini mungkin bisa kamu tiru.
Menanam tanaman di lahan sempit memang sudah menjadi tren baru di zaman sekarang. Selain vertikultur dan hidroponik, kamu juga bisa memanfaatkan atap seperti pada gambar di atas.
Taman atap ini tak hanya cantik, tapi juga bisa membantu menyerap panas dan mengurangi CO2. Kalau belum banyak saingannya, siapa tahu rumahmu malah bisa jadi objek wisata baru di Indonesia.
Kan agak mirip gitu sama rumah para Hobbit di film “Lord of the Ring.” Jadi, kamu nggak perlu terbang jauh-jauh deh ke Selandia Baru.
10. Lantai Penghasil Listrik
Jepang memang salah satu negara dengan inovasi termaju. Sejak 2008 lalu, Jepang bahkan sudah mulai mengembangkan stasiun ramah lingkungan.
Beberapa area stasiun ini menggunakan lantai berupa lempengan keramik yang bisa mengubah tekanan menjadi tegangan listrik. Semakin banyak orang berlalu-lalang di atasnya, semakin banyak energi listrik yang dihasilkan.
Dalam jangka panjang, teknologi ramah lingkungan ini diharapkan bisa menekan anggaran listrik pemerintah. Sayang, material pembuatannya sangat mahal sehingga sulit diproduksi secara massal.
Takjub dengan Teknologi di Atas?
Itu dia 10 teknologi ramah lingkungan mengagumkan yang ada di dunia ini. Keren kan?
Kapan ya kita bisa mengadopsi semuanya? Atau malah, kamu terinspirasi membuat inovasi serupa dengan harga yang lebih murah?