Apa itu pacaran? Pacaran adalah ketika pasangan laki-laki dan perempuan yang sedang dilanda asmara, memadu kasih berduan. Bentuk pacaran ini berbeda-beda, ada yang hanya melontarkan perhatian dan motivasi melalui pesan singkat, jalan bersama, mengerjakan tugas bersama bahkan ada yang sampai berlebih sehingga mengarah ke zina. Lalu, apakah pacaran membatalkan puasa?
Bagi orang awam menganggap pacaran adalah suatu hal yang wajar. Lantas, bagaimana jika hal itu dilakukan saat puasa? Pastinya masih banyak yang penasaran mengenai jawaban apakah pacaran membatalkan puasa atau tidak.
Sebenarnya rujukan yang digunakan untuk mencari hukumnya bukan kata pacaran, tetapi arti pacaran itu sendiri. Pacaran adalah dua orang lawan jenis yang berduaan dan bukan mahrom. Dalam agama hal ini jelas-jelas diharamkan. Seperti yang disebutkan dalam hadis berikut ini: “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali berkhalwat dengan perempuan yang bukan mahram, karena yang ketiga diantara Mereka adalah syaiton.” (H.R. Ahmad)
Kemudian, dilihat dari arti puasa itu sendiri, merupakan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa. Yang dimaksud disini bukan hanya menahan dari makan dan minum, tetapi menahan nafsu.
Lalu, Apakah pacaran membatalkan puasa?
Sebenarnya pacaran seperti bergandengan tangan dan memandang lawan jenis tidak membuat puasa batal. Namun, dapat mengurangi bahkan menjadi jalan ditolaknya puasa seseorang.
Akan tetapi jika memunculkan syahwat sampai mengeluarkan air mani, sudah pasti batal puasanya karena merupakan salah satu hal penyebab batalnya puasa. Menurut syekh Nawawi banten, sepanjang hal itu adalah kebiasaanya. Dalam arti, orang tersebut mempunyai kebiasaan jika memandang lawan jenis dapat membuatnya terangsang sampai keluar air mani.
Jadi apakah pacaran membatalkan puasa atau tidak, itu tergantung konteksnya. Jika sampai mengeluarkan mani jelas membatalkan puasa. Apabila tidak, akan mengurangi pahala puasa bahkan membuat puasa menjadi sia-sia.
Oleh karena itu lebih baik melakukan hal yang positif seperti bekerja dan sebagai umat islam sudah sepatutnya menghindari hal-hal yang dilarang agama, terutama disaat berpuasa ataupun ia badah-ibadah lainnya. Karena dapat membuat ibadah yang Kamu lakukan menjadi sia-sia bahkan dapat menambah jumlah dosa.