Dampak negatif pergaulan bebas semakin menjadi seiring dengan berkembangnya jaman. Salah satu momok yang ditakuti dari pergaulan yang salah adalah bahaya narkoba bagi generasi muda.
Mungkin para pengguna berpikir hanya mereka yang yang akan mendapat konsekuensinya, jadi tak masalah. Padahal, hampir seluruh aspek hidup dan orang orang terkasih mereka yang kena getahnya.
Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda
Terkadang untuk dicap menjadi keren, anak muda rela melakukan apapun, termasuk mengkonsumsi obat terlarang. Padahal, harga yang harus ditebus sangatlah mahal, seperti yang berikut ini.
1. Kemiskinan
Kita tahu sendiri bahwa harga dari obat terlarang teramat sangat mahal. Bila di-rupiah-kan, mungkin setara dengan 3 celana jeans merk ternama, bahkan mungkin lebih. Inilah yang akan mendorong terjadinya kemiskinan.
Otak orang yang sudah kecanduan obat terlarang tidak kenal kata “nanti”. Harus segera mengkonsumsi obat tersebut ketika sakau, dan disinilah bahaya narkoba bagi generasi muda.
Kalau ia berasal dari keluarga kaya, tak masalah. Namun, kalau dia berasal dari keluarga yang pas pasan. Ia akan mencuri uang dari anggota keluarganya bahkan menjual barang barang miliknya.
Lama kelamaan, pecandu tersebut akan jatuh miskin. Tak hanya dia yang akan merasakan kegetiran hidup sengsara, tapi juga keluarganya.
Kamu sendiri, memang kamu tega membuat orang tuamu susah hanya demi kesenangan semu? Para penjual obat terlarang itu tak akan mau mengerti, apalagi membantu bila pembelinya jatuh miskin.
Yang ada, kamu akan sendirian sakau sebagai orang sengsara. Jadi, jangan tergiur dengan iming iming obat gratis dari bandar narkoba,karena itu hanya terjadi di awal saja.
2. Keluarga Dikucilkan
Seorang pecandu narkoba akan dianggap sebagi aib dalam masyarakat. Tak ada yang mau berteman, bahkan mendekat saja enggan. Itu hal yang wajar, karena mereka tidak mau anggota keluarga mereka ikut ikutan.
Hal itu sebenarnya tak jadi masalah bagi si pecandu. Karena yang ada di pikirannya hanya obat, obat dan obat saja. Tetapi, pasti ayah, ibu, kakak, adik dan anggota keluarga lainnya ikut jadi bulan bulanan warga.
Mereka yang tak bersalah akan dihujat dan dicibir. Ini suatu keadaan yang amat menyedihkan. Keluarga menjadi malu dan sedih. Jika tak kuat mental, ditakutkan keluarga akan menjadi stres dan gila.
Belum lagi ancaman penyakit keras yang bisa mengakibatkan meninggal. Rasanya sangat tidak adil jika harus menyeret orang tua yang sudah baik melahirkan dan merawat kita ke dalam keadaan seperti ini.
Jika kamu kepikiran untuk mencoba barang haram ini untuk meningkatkan kepercayaan diri, ingatlah orang tua kamu.
Ingat betapa susahnya ibu melahirkan kamu. Atau ayah yang rela pulang malam demi membelikanmu mainan. Dan haruskah semua usaha keras tersebut dibayar dengan rasa malu dari anaknya?
3. Putus Sekolah
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa obat terlarang sangat berpengaruh buruk bagi otak. Dalam jangka pendek, ia akan mengakibatkan halusinasi. Dan jangka panjangnya bisa menyebabkan gangguan mental.
Bahaya narkoba bagi pelajar ini akan berpengaruh pada aspek akademis sekolah. Jangakan untuk memikirkan jawaban soal Bahasa Inggris, pecandu mungkin susah mengingat ini hari apa.
Skenario akibat bahaya narkoba bagi generasi muda ini sudah bisa ditebak. Pecandu akan dikeluarkan dari sekolah. Dan mungkinkah dia bisa kembali menempuh pendidikan? Bisa, tapi sulit.
Merehabilitasi seorang pecandu narkoba tak semudah memulihkan cedera pemain sepakbola. Itu akan membutuhkan banyak waktu, kesabaran, uang dan usaha. Itupun dengan catatan semua lancar.
Terkadang, terjadi masalah sehingga masa penyembuhan menjadi lama. Dan pastinya, akan semakin lama juga untuk bisa kembali ke sekolah seperti dahulu kala.
Hidup di jaman sekarang tanpa pendidikan pastinya akan sangat sulit sekali. Terlebih dalam usaha mendapat pekerjaan karena rata rata perusahaan mengajukan pendidikan sebagai syarat utama lamaran pekerjaan.
4. Susah Mendapat Pekerjaan
Secara tidak langsung, dampak bahaya narkoba bagi generasi muda juga berdampak ke produktivitas. Mungkin sekarang, bagi yang masih remaja dan belum kerja tidak akan ambil pusing dengan ini.
Namun, nanti pada waktunya ketika dewasa dan harus mencari kerja, kesulitan ini akan sangat terasa. Keadaan seseorang yang sudah “tercemari” oleh narkoba pasti berbeda dengan sebelumnya.
Walaupun dia sudah insaf dan bersih dari obat terlarang, tapi narkoba akan meninggalkan jejak di tubuhnya. Entah itu penurunan fungsi otak ataupun fungsi tubuh karena efek narkoba.
Hal ini tentunya akan menjadi hambatan bagi mantan pecandu itu sendiri. Di saat orang seumurnya masih memiliki tenaga yang kuat dan daya untuk menghadapi stres, ia sudah tak mampu.
Belum lagi untuk lowongan pekerjaan yang membutuhkan ketahanan fisik ekstra kuat. Padahal hidup tanpa pekerjaan itu susah banget, lho.
Masih bisa berwirausaha sih, tapi modalnya dapat dari mana? Oleh karena itu, sebaiknya jauh jauh dari barang haram ini sebelum menyesal di kemudian hari.
5. Penjara
Kita hidup di negara hukum. Para penegak hukumnya memiliki “koleksi” pasal pasal yang sangat lengkap mengenai peredaran obat terlarang dan sejenisnya. Dan mereka siap untuk menjerat pecandu manapun.
Bahaya narkoba bagi generasi muda dirasa sudah sangat meresahkan. Sehingga, sanksinya pun tak main main. Hanya sedikit pecandu yang ditangkap yang berakhir di pusat rehabilitasi.
Kebanyakan, mereka berakhir di tahanan. Kalau sudah begini, mungkin rasanya bagai sudah jatuh ditimpa tangga. Badan dan otak jadi rusak, kebebasan pun terenggut.
Kalau begini, kira kira si penjual narkoba bisa membantu enggak? Duh, enggak yakin deh. Jangankan membantu, dia aja mungkin pura pura enggak kenal kali.
Sekali Kenal Dengan Narkoba maka Tak Ada Jalan untuk Kembali
Narkoba bukan penolong. Ia terasa asyik di awal, tapi membunuhmu dan orang orang di sekitarmu secara pelan pelan. Hidup kamu teramat sangat berharga jika harus ditukar dengan pil setan itu.